Kawat nano perak yang lebih kuat karena lapisan graphene
Graphene sebagai pengganti ITO

Purdue University adalah salah satu universitas terbesar di Amerika Serikat, yang berbasis di West Lafayette, Indiana. Sebuah tim peneliti dari universitas ini baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan berjudul "Single-Layer Graphene as a Barrier Layer for Intense UV Laser-Induced Damages for Silver Nanowire Network".

Ini menyajikan hasil penelitian baru yang menunjukkan apa yang terjadi ketika kawat nano perak dibungkus dengan lapisan graphene untuk melindunginya dari kerusakan, misalnya oleh laser UV yang kuat.

Kawat nano perak sebagai pengganti ITO

Kawat nano perak (SNW = kawat nano perak) adalah bahan baru yang menjanjikan yang digunakan untuk digunakan dalam tampilan fleksibel untuk komputer dan elektronik konsumen dan sel surya. Jika mereka dibungkus dengan lapisan karbon ultra-tipis (graphene), ini melindungi strukturnya dari kerusakan. Yang bisa menjadi kunci untuk mewujudkan potensi komersial baru.

Graphene monolayers melindungi dari kerusakan

Yang disebut graphene monolayers (SLG = Single Layer Graphene) mewakili lapisan pelindung / penghalang tertipis untuk aplikasi luas di mana ketahanan terhadap oksidasi, korosi, difusi atom dan molekuler, serta interferensi elektromagnetik dan kontaminasi bakteri dipastikan.

Dengan bantuan hasil ini, diharapkan kawat nano perak juga akan cocok untuk digunakan di lingkungan yang keras dan dengan gelombang elektromagnetik di masa depan. Karena transparansi tinggi, fleksibilitas dan konduktivitas listrik, sejauh ini telah digunakan sebagai pengganti ITO (indium timah oksida) terutama dalam aplikasi surya, display fleksibel dan sirkuit optoelektronik untuk sensor.

Area aplikasi baru mungkin

Hasil penelitian baru ini diharapkan dapat membuka jalan bagi aplikasi dalam pencitraan medis, aplikasi ruang, dan aplikasi yang melibatkan paparan sinar matahari jangka panjang.